Bab I
Pendahuluan
Tanaman kelapa (Nama Latin Cocos Nocifera)
adalah tanaman tahunan yang biasa tumbuh di dataran rendah. Hampir seluruh
daerah di Indonesia ditumbuhi pohon kelapa. Daerah pantai biasanya paling
banyak dijumpai pohon kelapa. Seluruh bagian tanaman kelapa, mulai dari pohon,
daun, sampai buahnya dapat dimanfaatkan antara lain :
a.
Daun kelapa
dapat digunakan untuk atap rumah, pembuatan hiasan janur, pembuatan sapu lidi,
dijadikan tusuk sate dan lain-lain.
b.
Pohon kelapa
dapat digunakan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga dan lain-lain.
c.
Buah kelapa,
daging buah kelapa muda biasanya dapat dimakan langsung atau sebagai campuran
minuman sirup sedangkan daging buah kelapa yang tua digunakan sebagai bahan
pembuatan minyak goreng, di buat santan dan di buat makanan ringan.
Selama ini kita tahu air kelapa hanya
untuk diminum. Seringkali orang membuangnya begitu saja padahal air kelapa
dapat dimanfaatkan untuk membuat manisan sari kelapa (biasa dikenal dengan
istilah Nata De Coco) yang justru dapat menghasilkan uang lebih banyak.
Bab II
Manfaat Air
Kelapa
Selain air kelapa muda yang biasa
dimanfaatkan untuk minuman pelepas dahaga, air kelapa tua pun dapat
dimanfaatkan, tetapi bukan untuk diminum langsung.
Secara tradisional air kelapa tua banyak
dimanfaatkan orang untuk membuat asam cuka. Melalui perkembangan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) dalam bidang pengolahan makanan dan minuman, saat
ini air kelapa tua dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan minuman ringan
yang segar, bergizi, tahan lama dan dapat mendatangkan keuntungan.
Selain dijadikan minuman ringan,
akhir-akhir ini air kelapa tua banyak dimanfaatkan untuk membuat manisan sari
kelapa atau nata de coco.
Bab III
Apa Itu Manisan
Sari Kelapa (Nata De Coco) ?
Nata De Coco adalah sejenis makanan ringan
yang warna dan rasanya mirip kolang-kaling (buah aren). Perbedaan dengan
kolang-kaling, manisan sari kelapa terbuat dari kelapa yang diolah terlebih
dahulu dengan cara menambahkan bibit (ragi) dan bahan pendukung. Kemudian di
diamkan beberapa lama sampai terbentuk
lapisan putih dan kenyal (liat) .
Setebal kurang lebih 1 cm di bagian atas cairan. Lapisan Nata De Coco yang
terbentuk selanjutnya dipotong-potong berbentuk kubus dan diolah sampai menjadi
manisan sari kelapa yang siap dihidangkan sebagai makanan ringan yang segar.
Potongan Nata De Coco biasanya dicampurkan dalam sirop ataupun air gula.
Bahan – bahan
Nata De Coco :
Ø Untuk setiap 1 liter air kelapa (dari kelapa yang
cukup tua), diperlukan 50 - 70 gram gula pasir.
Ø Bila memakai cuka pasar yang berkadar 25% kira -
kira diperlukan 45 – 50 ml.
Ø Bila memakai cuka glacial/cuka gurung (cuka 100%)
diperlukan kira - kira 17 – 20 ml, untuk mencapai 4 -5 pH. Untuk melihat pH
bisa memakai kertas pH indikator (pH universal . . 200 ml air bibit yang
berumur 6 hari.
Cara Pembuatan :
1.
Air kelapa
disaring dengan kain penyaring yang bersih (Kain Kasa) dicampur gula pasir dan
cuka kemudian di didihkan. Selanjutnya di dinginkan sampai kira - kira suhu
kamar atau di diamkan semalam.
2.
Setelah dingin
di tambahkan air bibit, aduk sampai rata.
3.
Campuran ini
selanjutnya dimasukan ke dalam bak - bak plastik (kira - kira 1,25 – 1,50 ml)
atau stoples. Tutup dengan kertas atau kertas koran yang bersih. Perlu diperhatikan
peralatan untuk menyimpan sebaiknya jangan terbuat dari logam!
4.
Bak - bak
plastik tersebut setelah disimpan di tempat
yang tidak mudah goyang, dan di diamkan beberapa hari selama itu proses
fermentasi akan berlangsung. Perlu diperhatikan bak plastik/stoples yang
digunakan harus dalam keadaan bersih dan kering (jangan ada air).
5.
Setelah 5 hari
pada lapisan atas medium sudah mulai terbentuk selaput yang bila terus di
diamkan makin lama makin tebal. Dalam 2 minggu dapat mencapai ketebalan 1,5 – 2
cm yaitu sesuatu menyerupai agar yang disebut 2#8220 Nata De
Coco 28221.
Bab IV
Syarat – Syarat
Pembuatan Sari Kelapa
Ada beberapa persyaratan penting yang
harus diperhatikan sebelum membuat Nata De Coco.
1.
Air Kelapa
Air kelapa yang
digunakan adalah air dari buah kelapa yang sudah tua dan dari jenis atau
varietas kelapa apa saja yang ada di sekitar kita.
·
Harus
diperhatikan bahwa air kelapa tidak tercampur dengan air dari luar atau
tercampur kotoran lain . Dengan kata lain air kelapa yang akan digunakan harus
langsung ditampung dalam wadah yang bersih yaiti setelah buah kelapa di belah.
2.
Wadah
Wadah
yang digunakan untuk seluruh proses pembuatan manisan sari kelapa harus dipilih
wadah yang mudah dicuci, tidak cepat berkarat (tahan karat), dan tahan asam.
3.
Wadah Yang
Digunakan
Wadah
yang digunakan baik untuk menampung air kelapa maupun tempat pembentukan
lapisan “Nata”. Harus benar - benar bersih, kering dan tidak tercium bau asam.
Berarti, sebelum digunakan semua wadah sudah dalam keadaan bersih dan tertutup.
Untuk menutup wadah baki atau stoples
biasany menggunakan kertas koran yang bersih.
4.
Ruang
Pemeraman/Penyimpanan
Ruangan
untuk menyimpan wadah - wadah pembuatan Nata harus tetap bersih, kering, dan
tidak terlalu banyak udara luar masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan
tersebut dapat dibuat rak bertingkat sehingga wadah - wadah Nata bisa disimpan
secara bersusun rapi dan aman.
5.
Kondisi Selama
Pemeraman
Wadah
pembentukkan (Nata) selama disimpan di ruangan khusus ± kira - kira 8 hari,
diusahakan tidak tergoyang dan tutupnya tidak terbuka. Jika hal ini terjadi
kemungkinan lapisan Nata yang terbentuk akan rusak.
Cara Menyiapkan Wadah :
1.
Semua wadah yang
akan digunakan harus dicuci bersih menggunakan sabun atau detergen agar semua
kotoran dan lemak hilang.
2.
Khusus untuk
wadah pembentukan Nata, setelah dicuci bersih,
dikeringkan di bawah terik sinar matahari selama kira - kira 2 jam
hingga wadah tersebut benar - benar kering.
3.
Dalam keadaan
masih panas saat dijemur, wadah tersebut langsung ditutup dengan kertas koran
sampai menutupi seluruh permukaan wadah bagian atas dan di ikat dengan karet
secara melingkar.
Rabu, 22
September 2010
Bab
V
Alat
- Alat Yang Digunakan
Dalam pembuatan manisan sari kelapa (Nata
De Coco) digunakan alat – alat yang mudah diperoleh di lingkungan kita antara
lain :
1.
Pisau
Pisau digunakan
untuk memotong/mengiris lempengan Nata menjadi bentuk kubus. Pisau yang
digunakan harus tajam, tidak mudah berkarat (stainless stel) dan bersih.
2.
Panci
Panci digunakan
untuk menampung air kelapa yang telah disaring dan untuk memasak air kelapa
yang telah dicampur denga bahan pencampur lainnya. Ukuran besarnya panci dapat
disesuaikan dengan banyaknya air kelapa yang dimasak dan terbuat dari bahan
tahan karat/berlapis email.
3.
Baki/Loyang
Wadah yang
digunakan untuk menampung air kelapa sampai terbentuk lapisan Nata adalah
baki/loyang yang terbuat dari plastik ukuran kurang lebih 50 cm x 30 cm dan
tingginya kurang lebih 10 cm.
4.
Stoples dan
Botol
Berbagai jenis
stoples dan botol biasa digunakan, baik yang terbuat dari gelas/kaca atau
plastik dilengkapi dengan penutupnya. Stoples ini digunakan untuk menyimpan
gila pasir, ZA dan bahan kimia lainnya, sedangkan botol untuk menyimpan air
cuka biang.
5.
Kompor/Tungku
Kompor/tungku
digunakan untuk memasak air kelapa atau
menggodog Nata yang di wadahi di dalam panci.
6.
Ember
Berbagai jenis
ember dengan bahan dan ukuran yang berbeda dapat digunakan, bisa terbuat dari
bahan plastik, stainless (email). Ember digunakan sebagai tempat air bersih
atau untuk merendam lapisan/potongan Nata.
7.
Ayakan
Ayakan ini
umumnya terbuat dari bambu yang diannyam dengan ukuran bermacam - macam. Alat
ini digunakan sebagai tempat meniriskan potongan Nata yang telah dicuci bersih
agar tidak ada lagi air cucian yang menempel pada potongan Nata tersebut.
8.
Botol
Botol sebaiknya
dipilih botol dari bahan gelas misalnya bekas botol kecap/sirop. Botol
digunakan untuk menyimpan bibit Nata. Karena bibit tersebut mudah digunakan dan
mudah mengontrol keadaan cairan bibit (tidak perlu dibuka).
9.
Plastik
Plastik
digunakan untuk membungkus atau mengemas potongan Nata dalam larutan gula yang
siap untuk disimpan dan dipasarkan atau dijual.
10.
Kain Saring
Kain saring
digunakan untuk menyaring air kelapa atau larutan gula, dapat juga digunakan
kain belacu/saringan halus lainnya.
11.
Timbangan
Timbangan
digunakan untuk menimbang bahan - bahan yang diperlukan dalam jumlah besar.
12.
Sendok
Sendok digunakan
untuk menakar bahan - bahan yang diperlukan dalam jumlah sedikit.
13.
Pengaduk
Alat ini
digunakan untuk mengaduk campuran air kelapa yang sedang dimasak atau mengaduk
dalam membuat larutan gila. Pengaduk tersebut terbuat dari logam yang tahan
karat atau dari kayu.
Bab VI
Bahan Yang
Digunakan
Mengetahui bahan - bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan manisan sari kelapa (Nata De Coco) sangat penting
karena kekurangan salah satu bahan akan mempengaruhi kualitas manisan sari
kelapa yang dibuat. Bahan - bahan yang harus disediakan adalah sebagai berikut.
1.
Air Kelapa
Air
kelapa (sebagai bahan utama) yang dipilih sebaiknya air kelapa dari buah kelapa
tua dan masih segar (belum disimpan lama) yang bisa diairkan dengan melihat
airnya tidak keruh dan tidak berbau asam.
2.
Gula Pasir
Gula
Pasir digunakan sebagai bahan pencampur nata dan pemanis dalam manisan sari
kelapa (Nata De Coco) yang sudah siap dimakan.
3.
Pupuk ZA
Pupuk
ZA Nama kimianya adalah Anonium Sulfat (NH4)2SO4)
digunakan sebagai bahan makanan bibit nata sehingga bibit tersebut dapat tumbuh
dan membentuk nata dengan hasil yang baik ZA juga disebut sumber protein.
4.
Garam Inggris
Garam
Inggris nama kimianya Magnesium Sulfat, fungsinya sama dengan pupuk ZA yaitu
sebagai sumber makanan bibit nata.
5.
Asam Cuka
Asam
cuka yang digunakan adalah cuka biang (glacial) atau cuka yang biasa di
pasaran. Asam cuka berfungsi mempercepat terbentuknya lapisan nata karena bibit
nata dapat tumbuh baik dalam air kelapa yang ditambahkan asam cuka.
6.
Ragi Roti (GIST)
Ragi
yang dipakai adalah ragi roti yang biasa sudah dikemas atau dibungkus plastik
atau biasa dijual kiloan. Fungsinya sebagai bahan makanan bibit nata.
7.
Vanilli
Vanilli
digunakan sebagai pewangi manisan sari kelapa, ditambahkan menurut selera.
Bab
VII
Langkah
– langkah Pembuatan “Nata”
1.
Air Kelapa
disaring menggunakan kain saring dan ditampung ke dalam panci bersih.
2.
Ambillah 10
liter air kelapa yang telah disaring dan masukan ke dalam panci lain yang telah
bersih.
3.
Tambahkan gula
pasir 5 sendok makan, ragi roti 1 sendok makan, ZA 1 sendok makan penuh, garam
Inggris ¼ sendok teh, asam cuka 10 sendok makan ( 40 sendok makan jika
menggunakan cuka makan), kemudian aduk sampai semuanya larut.
4.
Godoglah
campuran air kelapa tersebut sampai mendidih selama selama 15 menit.
5.
Tuangkan air
kelapa yang masih panas ke dalam loyang/baki plastik bersih yang sudah
disiapkan sebelumnya. Setiap baki di isi 1,5 liter air kelapa.
6.
Tutuplah cepat -
cepat baki yang sudah berisi air kelapa oleh selambar kertas koran.
7.
Dinginkan baki
air kelapa di ruang penyimpanan ± lebih 5 jam.
8.
Tambahkan bibit
nata kedalam wadah air kelapa yang sudah dingin secara hati - hati. Botol bibit
nata bisa digunakan untuk 5 baki/loyang.
9.
Susunlah
baki/loyang air kelapa di atas rak dalam ruangan khusus, kemudian diamkan selama 8 hari. Dengan catatan tidak
boleh dibuka dan digerak - gerakan sebelum
penyimpanan berakhir.
10.
Ambillah lapisan nata yang telah terbentuk
dari tiap - tiap loyang/baki.
Rabu, 20
Oktober 2010
11.
Ambillah lapisan
atau selaput tipis pada permukaan lapisan nata dengan cara ditarik hati - hati.
12.
Cucilah lapisan
nata dengan air bersih sampai tidak ada kotoran atau padatan lain yang
menempel.
13.
Potong - potong
lapisan nata dengan pisau yang tajam berbentuk kubus kecil - kecil.
14.
Rendamlah
potongan nata dengan air bersih sampai terendam semuanya selama 2 - 3 hari.
15.
Cucilah hasil
rendaman sampai bersih dengan cara diremas - remas. Apabila potongan nata
tersebut dicicipi, masih terasa asam harus dilanjutkan dengan perebusan.
16.
Rebuslah
potongan nata selama ± 30 menit di dalam panci emai atau panci stainless sehingga
kalau dicicipi, rasa asam dari potongan nata benar - benar sudah hilang.
17.
Tiriskan hasil
rebusan di dalam ayakan sampai airnya sebanyak - banyaknya keluar.
18.
Godoglah
potongan nata dengan air gula selama 30 menit dengan perbandingan 1 kilogram
potongan nata + air 1 liter (5 gelas minum) tambah gula pasir ½ kologram.
19.
Tambahkan air
setengah bagian dari air yang ditambahkan pada penggodoggan dari nomor 18
kemudian dlanjutkan penggodoggan selama 15 menit lagi.
20.
Masukan potongan
nata ke dalam kantong plastik ukuran 1 kg, sambil ditimbang sebanyak ¼ kg,
kemudian tambah dengan air gula godogan sampai bungkusan plastik beratnya
menjadi ½ kg.
21.
Ikatlah rapat -
rapat bungkusan plastik tersebut hingga aman disimpan dan dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar