Senin, 16 September 2013

Pranata Agama (IPS)



PRANATA
Pranata Sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Pranata Sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi - fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam - macam pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata ekonomi, pranata pendidikan, pranata politik dan pranata agama. Berikut ya ng akan dibahas adalah Pranata Agama.



PRANATA AGAMA

     Agama merupakan suatu prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau Dewa dengan ajaran kebaktian dan kewajiban - kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan itu. Sebagai suatu keyakinan, agama diyakini mampu memberikan kekuatan kepada setiap pemeluknya dalam menghadapi tantangan dan rintangan hidup.
     Sebagai sebuah pranata sosial, agama umumnya meliputi ritual - ritual dan praktik - praktik keagamaan yang penting dari masyarakat yang telah dilakukan dan dirumuskan serta yang dianut secara luas dan dipandang sebagai perlu dan benar. Dalam hal ini pranata agama berarti suatu sistem terpadu antara keyakinan praktik yang berkaitan dengan hal - hal suci yang tidak terjangkau.
     Pranata agama merupakan salah satu pranata yang sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakat. Pranata agama merupakan pranata sosial tertua. Hal ini karena agama timbul pada masyarakat sejak zaman prasejarah. Hasil - hasil penelitian purbakala menunjukan bahwa ada                 tanda - tanda masyarakat beragama  sejak zaman purbakala. Pranata agama memberikan petunjuk serta kaidah - kaidah bagi umat manusia untuk memenuhi kebutuha akan rasa aman dan kesejukan rohani pemeluknya. Setiap agama menginginkan umatnya untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.

Agama memiliki fungsi yang dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori sebagai berikut.
a.      Fungsi ajaran atau aturan, yaitu memberi tujuan atau orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antar sesama manusia. Agama juga dapat menumbuhkan rasa sikap disiplin, pengendalian diri, dan mengembangkan rasa kepekaan sosial. Tiap - tiap ajaran agama pada dasarnya mengarah pada satu tujuan, yaitu kebaikan
b.      Fungsi hukum, yaitu memberikan aturan yang jelas terhadap tingkah laku manusia tentang hal - hal yang dianggap salah.
c.       Fungsi sosial, yaitu sebagai dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat, misalnya dalam masalah kesehatan, perkawinan, kesenian, dan arsitektur bangunan.
d.      Fungsi ritual, artinya ajaran agama memiliki cara - cara ibadah khusus yang tentu sja berbeda dengan agama lainnya. Seseorang yang telah menentukan agamanya, harus mau menjalankan ibadah sesuai yang diperintahkan Tuhan dengan ikhlas sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci. Dengan mendalami dan memahami ajaran agama, seseorang akan mengetahui sanksi yang akan diterimanya jika ia melakukan penlanggaran. Hal ini akan diterimanya jika ia melakukan pengendalian diri agar dapat selalu menjahui    larangan-Nya dan berusaha selalu melakukan perintah-Nya.  
e.      Fungsi transformativ, artinya agama dapat mendorong manusia untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Misalnya, dengan agama umat manusia mampu menciptakan karya - karya seni besar, seperti candi, masjid, gereja dan                       bangunan - bangunan lainnya. Penyebab timbulnya penjelajahan samudra salah satunya juga didorong oleh keinginan menyebarkan agama (gospel).
Agama sebagai suatu pranata, juga memiliki fungsi individu sebagai berikut :
a.      Memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam kehidupannya sebagai pribadi, Tuhan, manusia lainnya dan dengaan alam sekitarnya.
b.      Ritual (ibadah) dalam agama dapat meringankan kecemasan, memberikan kelegaan emosional dan mempertebal keyakinan, sehingga seseorang merasa mampu melaksanakan suatu pekerjaan.
c.       Membantu manusia dalam memecahkan persoalan baik yang bersifat duniawi maupun akhirat.
d.      Memberikan ketenangan batin dan kesejukan rohani.
e.      Memberikan bimbingan kepada manusia supaya kehidupannya lebih terarah, berimbang dan mengembangkan penafsiran intelektual yang membantu manusia dalam mendapatkan makna dari pengalaman hidupnya.
f.        Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengarungi kehidupan.
Agama juga memiliki fungsi bagi masyarakat sebagai berikut :
a.      Agama berfungsi untuk mempersatukan masyarakat dalam perilaku lahiriah maupun yang bersifat simbolik.
b.      Agama berfungsi menuntun untuk terbentuknya moral sosial yang langsung dianggap dari Tuhan. Kegiatan ibadah (ritual) memelihara keseimbangan masyarakat. Ibadah juga menimbulkan rasa aman baik secara individu maupun bagi masyarakat.
c.       Agama dapat berfungsi sebagai pendukung adat istiadat dan memperkuat keutuhan sistem sosial yang telah mapan. Nilai - nilai sosial tradisional yang sesuai dan semakna dengan nilai agama akan lebih lestari dan mantap. Sebaliknya nilai - nilai sosial yang bertentangan dengan nilai atau ajaran agama akan sukar dipertahankan di kalangan masyarakat yang religius (beragama kuat).
Pranata agama memiliki peran yang berpengaruh dalam kehidupan sehari - hari, peran pranata agama dalam kehidupan seperti mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Contoh peran pranata agama dalam mengatur hubungan manusia dengan sesamanya adalah sebagai berikut.
a.      Melaksanakan ibadah bersama umat beragama yang sama dengan agama kita seperti salat berjamaah, kebaktian bersama, bersembayang di pura.
b.      Menghormati dan bekerja sama dengan sesama umat beragama yang sama ataupun yang berbeda.
c.       Berdiskusi bersama mengenai masalah sosial kemasyarakatan.
d.      Mengikuti kegiatan kemasyarakatan di kampung seperti karang taruna, PKK, dasawisma, posyandu dan kerja bakti.
e.      Menghormati sesema yang sedang melaksanakan ibadah.
 Contoh peran pranata agama dalam mengatur hubungan manusia dengan alam adalah sebagai berikut.
a.      Membuang sampah dan sisa - sisa  kotorannya pada tempatnya.
b.      Melakukan penghijauan hutan - hutan gundul/reboisasi.
c.       Merawat dan menyirami semua tanaman di rumah setiap hari.
d.      Membersihkan saluran air setiap waktu agar tidak menimbulkan penyakit dan bencana.
e.      Tidak menebang hutan sembarangan.

     Suatu agama memiliki aturan yang berbeda dengan ajaran agama lain. Oleh karena itu kita hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat agar tidak terjebak dalam fanatisme agama yang berlabihan. Dengan kata lain, kita hendaknya mampu menyeimbangkan antara hubungan vertikal kita dengan Tuhan (melaui ajaran agama) dan hubungannya horizontal kita dengan sesama manusia atau masyarakat. Dengan demikian, akan terbina kerukunan hidup dalam masyarakat. Jika keadaan ini dapat kita ciptakan dan pelihara, akan tercipta kehidupan kaegamaan yang serasi dan saling menghormati sebagaimana termuat dalam butir kedua sila pertama Pancasila, ”Hormat - menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut - penganut kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga terbina kerukunan hidup”.
     Pranata agama dapat melakukan pengendalian penyimpangan sosial terhadap manusia seperti mempengaruhi perilaku pemeluk ajaran agama, mengarahkan hidup manusia dalam perintah yang bersifat wajib, diperbolehkan (halal), dianjurkan, dan dilarang (haram), mengarahkan seseorang untuk selalu berbuat baik sehingga dapat masuk surga dan mengarahkan untuk tidak berbuat dosa agar tidak masuk neraka.
     Apabila pranata sosial dalam melakukan pengendalian penyimpangan sosial dapat berjalan dengan optimal akan terwujud masyarakat yang aman dan tentram dalam berbagai kehidupan.


                                                                                  Sumber :    PR IPS Terpadu kelas VIII semester 2
                                                                                                        Mandiri IPS Terpadu Penerbit Erlangga
                                                                                    IPS Pusat Perbukuan  BSE

3 komentar: