PRANATA
Pranata Sosial pada
dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Pranata Sosial di
masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi - fungsi pranata tersebut terwujud
dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam - macam pranata
sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata
keluarga, pranata ekonomi, pranata pendidikan, pranata politik dan pranata
agama. Berikut ya ng akan dibahas adalah Pranata Agama.
PRANATA AGAMA
Agama merupakan suatu prinsip
kepercayaan kepada Tuhan atau Dewa dengan ajaran kebaktian dan kewajiban -
kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan itu. Sebagai suatu keyakinan, agama
diyakini mampu memberikan kekuatan kepada setiap pemeluknya dalam menghadapi
tantangan dan rintangan hidup.
Sebagai sebuah pranata sosial, agama
umumnya meliputi ritual - ritual dan praktik - praktik keagamaan yang penting
dari masyarakat yang telah dilakukan dan dirumuskan serta yang dianut secara
luas dan dipandang sebagai perlu dan benar. Dalam hal ini pranata agama berarti
suatu sistem terpadu antara keyakinan praktik yang berkaitan dengan hal - hal
suci yang tidak terjangkau.
Pranata agama merupakan salah satu pranata
yang sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakat. Pranata agama
merupakan pranata sosial tertua. Hal ini karena agama timbul pada masyarakat
sejak zaman prasejarah. Hasil - hasil penelitian purbakala menunjukan bahwa ada
tanda - tanda masyarakat
beragama sejak zaman purbakala. Pranata
agama memberikan petunjuk serta kaidah - kaidah bagi umat manusia untuk
memenuhi kebutuha akan rasa aman dan kesejukan rohani pemeluknya. Setiap agama
menginginkan umatnya untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Agama memiliki
fungsi yang dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori sebagai berikut.
a. Fungsi ajaran atau aturan, yaitu memberi
tujuan atau orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antar sesama manusia.
Agama juga dapat menumbuhkan rasa sikap disiplin, pengendalian diri, dan
mengembangkan rasa kepekaan sosial. Tiap - tiap ajaran agama pada dasarnya
mengarah pada satu tujuan, yaitu kebaikan
b. Fungsi hukum, yaitu memberikan aturan yang jelas terhadap tingkah laku
manusia tentang hal - hal yang dianggap salah.
c. Fungsi sosial, yaitu sebagai dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat,
misalnya dalam masalah kesehatan, perkawinan, kesenian, dan arsitektur
bangunan.
d. Fungsi ritual, artinya ajaran agama memiliki cara - cara ibadah khusus
yang tentu sja berbeda dengan agama lainnya. Seseorang yang telah menentukan
agamanya, harus mau menjalankan ibadah sesuai yang diperintahkan Tuhan dengan
ikhlas sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam kitab suci. Dengan mendalami
dan memahami ajaran agama, seseorang akan mengetahui sanksi yang akan
diterimanya jika ia melakukan penlanggaran. Hal ini akan diterimanya jika ia
melakukan pengendalian diri agar dapat selalu menjahui larangan-Nya dan berusaha selalu melakukan
perintah-Nya.
e. Fungsi transformativ, artinya agama dapat mendorong manusia
untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Misalnya, dengan agama umat
manusia mampu menciptakan karya - karya seni besar, seperti candi, masjid,
gereja dan bangunan
- bangunan lainnya. Penyebab timbulnya penjelajahan samudra salah satunya juga
didorong oleh keinginan menyebarkan agama (gospel).
Agama sebagai suatu pranata, juga memiliki fungsi individu sebagai berikut
:
a. Memberikan pedoman
hidup bagi manusia dalam kehidupannya sebagai pribadi, Tuhan, manusia lainnya
dan dengaan alam sekitarnya.
b. Ritual (ibadah)
dalam agama dapat meringankan kecemasan, memberikan kelegaan emosional dan
mempertebal keyakinan, sehingga seseorang merasa mampu melaksanakan suatu
pekerjaan.
c. Membantu manusia
dalam memecahkan persoalan baik yang bersifat duniawi maupun akhirat.
d. Memberikan
ketenangan batin dan kesejukan rohani.
e. Memberikan bimbingan
kepada manusia supaya kehidupannya lebih terarah, berimbang dan mengembangkan
penafsiran intelektual yang membantu manusia dalam mendapatkan makna dari
pengalaman hidupnya.
f.
Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengarungi kehidupan.
Agama juga memiliki fungsi bagi masyarakat sebagai berikut :
a. Agama berfungsi
untuk mempersatukan masyarakat dalam perilaku lahiriah maupun yang bersifat
simbolik.
b. Agama berfungsi
menuntun untuk terbentuknya moral sosial yang langsung dianggap dari Tuhan.
Kegiatan ibadah (ritual) memelihara keseimbangan masyarakat. Ibadah juga
menimbulkan rasa aman baik secara individu maupun bagi masyarakat.
c. Agama dapat
berfungsi sebagai pendukung adat istiadat dan memperkuat keutuhan sistem sosial
yang telah mapan. Nilai - nilai sosial tradisional yang sesuai dan semakna
dengan nilai agama akan lebih lestari dan mantap. Sebaliknya nilai - nilai
sosial yang bertentangan dengan nilai atau ajaran agama akan sukar
dipertahankan di kalangan masyarakat yang religius (beragama kuat).
Pranata agama memiliki peran yang berpengaruh dalam kehidupan sehari -
hari, peran pranata agama dalam kehidupan seperti mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Contoh peran
pranata agama dalam mengatur hubungan manusia dengan sesamanya adalah sebagai
berikut.
a. Melaksanakan ibadah
bersama umat beragama yang sama dengan agama kita seperti salat berjamaah,
kebaktian bersama, bersembayang di pura.
b. Menghormati dan
bekerja sama dengan sesama umat beragama yang sama ataupun yang berbeda.
c. Berdiskusi bersama
mengenai masalah sosial kemasyarakatan.
d. Mengikuti kegiatan
kemasyarakatan di kampung seperti karang taruna, PKK, dasawisma, posyandu dan
kerja bakti.
e. Menghormati sesema
yang sedang melaksanakan ibadah.
Contoh peran pranata agama dalam
mengatur hubungan manusia dengan alam adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah dan
sisa - sisa kotorannya pada tempatnya.
b. Melakukan
penghijauan hutan - hutan gundul/reboisasi.
c. Merawat dan
menyirami semua tanaman di rumah setiap hari.
d. Membersihkan saluran
air setiap waktu agar tidak menimbulkan penyakit dan bencana.
e. Tidak menebang hutan
sembarangan.
Suatu agama
memiliki aturan yang berbeda dengan ajaran agama lain. Oleh karena itu kita
hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat agar tidak terjebak
dalam fanatisme agama yang berlabihan. Dengan kata lain, kita hendaknya mampu
menyeimbangkan antara hubungan vertikal kita dengan Tuhan (melaui ajaran agama)
dan hubungannya horizontal kita dengan sesama manusia atau masyarakat. Dengan
demikian, akan terbina kerukunan hidup dalam masyarakat. Jika keadaan ini dapat
kita ciptakan dan pelihara, akan tercipta kehidupan kaegamaan yang serasi dan
saling menghormati sebagaimana termuat dalam butir kedua sila pertama
Pancasila, ”Hormat - menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan
penganut - penganut kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga terbina kerukunan
hidup”.
Pranata agama
dapat melakukan pengendalian penyimpangan sosial terhadap manusia seperti
mempengaruhi perilaku pemeluk ajaran agama, mengarahkan hidup manusia dalam
perintah yang bersifat wajib, diperbolehkan (halal), dianjurkan, dan dilarang
(haram), mengarahkan seseorang untuk selalu berbuat baik sehingga dapat masuk
surga dan mengarahkan untuk tidak berbuat dosa agar tidak masuk neraka.
Apabila
pranata sosial dalam melakukan pengendalian penyimpangan sosial dapat berjalan
dengan optimal akan terwujud masyarakat yang aman dan tentram dalam berbagai
kehidupan.
Sumber : PR IPS Terpadu kelas VIII semester 2
Mandiri
IPS Terpadu Penerbit Erlangga
IPS Pusat Perbukuan BSE
makasi ya... btw kpopers ya?
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusartikelnya bagus tapi sorry gw alergi plastik
BalasHapus