Senin, 16 September 2013

Nyi Roro Kidul (B.Inggris)



Nyi Roro Kidul



Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini sangat terkenal. Bukan hanya dikalangan penduduk Yogyakarta dan Surakarta, melainkan di seluruh Pulau Jawa. Baik di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Di daerah Yogyakarta kisah Nyi Roro Kidul selalu dihubungkan dengan kisah para Raja Mataram. Sedangkan di Jawa Timur khususnya di Malang Selatan tepatnya di Pantai Ngliyep, Nyi Roro Kidul dipanggil dengan sebutan Kanjeng Ratu Kidul. . Di Pantai Ngliyep juga diadakan upacara Labuhan yaitu persembahan para pemuja Nyi Roro Kidul yang menyakini bahwa kekayaan yang mereka dapatkan adalah atas bantuan Nyi Roro Kidul dan anak buahnya.
Konon, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari, kecantikannya tak pernah pudar di sepanjang zaman. Di dasar Laut Selatan, yakni lautan yang dulu disebut Samudra Hindia - sebelah selatan pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang sangat besar dan indah.
Siapakah Ratu Kidul itu? Konon, menurut yang empunya cerita, pada mulanya adalah seorang wanita, yang berparas elok, Kadita namanya. Karena kecantikannya, ia sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya Matahari Jelita. Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita sangat elok wajahnya, Raja tetap berduka karena tidak mempunyai putra mahkota yang dapat disiapkan. Baru setelah Raja memperistrikan Dewi Mutiara lahir seorang anak lelaki. Akan tetapi, begitu mendapatkan perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain, memastikan anaknya lelaki akan menggantikan tahta dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama diluluskan, tetapi untuk mengusir Kadita, Raja Munding Wangi tidak bersedia.
“Ini keterlaluan,” sabdanya. “Aku tidak bersedia meluluskan permintaanmu yang keji itu,” sambungnya. Mendengar jawaban demikian, Dewi Mutiara malahan tersenyum sangat manis, sehingga kemarahan Raja, perlahan-lahan hilang. Tetapi, dalam hati istri kedua itu dendam membara.
Hari esoknya, pagi-pagi sekali, Mutiara memanggil inang mengasuh memanggil seorang tukang sihir, si Jahil namanya. Kepadanya diperintahkan, agar kepada Dewi Kadita dikirimkan guna-guna.
“Bikin tubuhnya berkudis dan berkurap,” perintahnya. “Kalau berhasil, besar hadiah untuk kamu!” sambungnya. Si Jahil menyanggupinya. Malam harinya, tatkala Kadita sedang lelap, masuklah angin semilir ke dalam kamarnya. Angin itu berbau busuk, mirip bau bangkai. Tatkala Kadita terbangun, ia menjerit. Seluruh tubuhnya penuh dengan kudis, bernanah dan sangat berbau tidak enak.
Tatkala Raja Munding Wangi mendengar berita ini pada pagi harinya, sangat sedihlah hatinya. Dalam hati tahu bahwa yang diderita Kadita bukan penyakit biasa, tetapi guna-guna. Raja juga sudah menduga, sangat mungkin Mutiara yang merencanakannya. Hanya saja. Bagaimana membuktikannya. Dalam keadaan pening, Raja harus segera memutuskan.
Hendak diapakan Kadita. Atas desakan patih, putri yang semula sangat cantik itu mesti dibuang jauh agar tidak menjadikan aib.
Maka berangkatlah Kadita seorang diri, bagaikan pengemis yang diusir dari rumah orang kaya. Hatinya remuk redam; air matanya berlinangan. Namun ia tetap percaya, bahwa Sang Maha Pencipta tidak akan membiarkan mahluk ciptaanNya dianiaya sesamanya. Campur tanganNya pasti akan tiba. Untuk itu, seperti sudah diajarkan neneknya almarhum, bahwa ia tidak boleh mendendam dan membenci orang yang membencinya.
Siang dan malam ia berjalan, dan sudah tujuh hari tujuh malam waktu ditempuhnya, hingga akhirnya ia tiba di pantai Laut Selatan. Kemudian berdiri memandang luasnya lautan, ia bagaikan mendengar suara memanggil agar ia menceburkan diri ke dalam laut. Tatkala ia mengikuti panggilan itu, begitu tersentuh air, tubuhnya pulih kembali. Jadilah ia wanita cantik seperti sediakala. Tak hanya itu, ia segera menguasai seluruh lautan dan isinya dan mendirikan kerajaan yang megah, kokoh, indah dan berwibawa. Dialah kini yang disebut Ratu Laut Selatan.
Kesimpulan :
Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini banyak versinya. Ada versi Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.
Konon Nyi Roro Kidul itu tak lain adalah seorang jin yang mempunyai kekuatan dahsyat. Hingga kini masih ada saja orang yang mencari kekayaan dengan jalan pintas yaitu dengan menyembah Nyi Roro Kidul. Mereka dapat kekayaan berlimpah tetapi harus mengorbankan keluarga dan bahkan akan mati sebelum waktunya, jiwa raga mereka akan dijadikan budak bagi kejayaan Keraton Laut Selatan.
Cerita ini dapat digolongkan sebagai mitos, sebab mengaruhnya sangat mendalam, mendasr dan jauh bagi alam pikiran tradisional di Yogyakarta.





Nyi Roro Kidul
The story of Nyi Roro Kidul is well known. Not only among the people of Yogyakarta and Surakarta, but on the whole island of Java. Both in Central Java, West Java and East Java.  In the area of ​​Yogyakarta, the story of Nyi Roro Kidul is always connected with the story of the Kings of Mataram. While in East Java, especially in South Malang, exactly on the Beach Ngliyep, Nyi Roro Kidul was called with the title Queen of South. On the Beach Ngliyep Labuhan ceremony is also held offerings of the worshipers Nyi Roro Kidul is believed that the wealth that they get is the help Nyi Roro Kidul and his men.

That said, Nyi Roro Kidul is a beautiful queen like an angel, her beauty never faded through
out the ages. At the bottom of the South Sea, namely the ocean that used to be called the Indian Ocean - the southern island of Java, he was enthroned in a kingdom of spirits are very large and beautiful.

Who was Queen of South? Perhaps, according to who owns the s
tory, at first was a woman, who looked lovely, Kadita her name. Because of her beauty, she is often called the Goddess Srengenge, which meant the Sun Jelita. Kadita is the daughter of King Munding Wangi. Although Kadita very beautiful face, still mourning the King has no heir that can be prepared. Only after the king marry Goddess Pearl was born a boy. However, she get more attention, Goddess Pearl began to ask the demands, among other things, ensuring he will replace his son's throne and the Goddess Kadita should be expelled from the palace. Released the first request, but to expel Kadita, King Munding Wangi not willing.

"It's outrageous," his saying.
 "I'm not willing to grant your petition which was infamous," he continued. Hearing this, Goddess Pearl even smile very sweet, so the anger of King, slowly disappeared. However, in the heart's second wife was smoldering resentment.

The next day, early in the
morning, care of Pearl call host summoned a sorcerer, the name is Jahil. Commanded him, for the Goddess Kadita shipped witchcraft.

"Make her mangy and scabby," he ordered. "If successful, the great
prize for you!" She continued. The Jahil promised. In the evening, when Kadita was asleep, go into his room breeze. The wind was foul, carrion-like odor. When Kadita woke, she screamed. Her whole body is full of scabies, purulent and highly smelled bad.

When King Munding Wangi hear this news in the morning,
he very sad heart. In my heart to know that the illness suffered by Kadita not unusual, but witchcraft. King also had expected, so maybe Pearl who planned it. It's just that. How to prove it. In the state of dizziness, the King must immediately decide.

Want to do with Kadita. At the urging of the governor, which was originally a very beautiful daughter that should be thrown away so as not to make disgrace.

So the Kadita
go alone, like a beggar who was expelled from the homes of the rich. Her heart was shattered and flowing  tears. But he still believes, that the Creator will not allow the creature creation persecuted each other. Mix hands will surely arrive. For that, like her grandmother had taught the deceased, that she should not hold grudges and hate those who hate it.

Day and night
she walked, and been seven days and seven nights gone through time, until finally she reached the coast of the South Seas. Then stood looking at the extent of the ocean, it is like hearing a voice calling her to plunge into the sea. When she followed the call, so touched the water, her body recovered. Not only that, he soon mastered all the oceans and its contents and establish the kingdom of the majestic, strong, beautiful and dignified. She is now called the Queen of the South Seas.
Conclusion :
The story of Nyi Roro Kidul is a lot of versions. There is a version of West Java, East Java and Yogyakarta.

Nyi Roro Kidul is said that it was none other than a genie who has great power. Until now there are still people looking for property with a shortcut that is by worshiping Nyi Roro Kidul
. They can be abundant wealth but had to sacrifice family and will even die before their time, their souls will become slaves to the triumph of the South Sea Palace.

This story can be classified as a myth, because men
garuhnya very profound, and far basic for the nature of traditional thought in Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar